Vihara Dewi Kwan Im Burung Mandi, menurut teman gue yang menjalani , tempat ini manjur untuk berdoa minta keturunan.
Cuss lagi pindah tempat, menuju Manggar. Tugu selamat datangnya aja gambar cangkir kopi dan ada tulisan 1001. Rupanya Manggar tempat terkenal dengan 1001 Warung Kopi. Tapi jam sudah menunjukkan jam makan siang untuk anak- anak. Penting bagi gue buat ontime makan pada anak saat jalan-jalan gini, menghindari hal yang tidak diinginkan. Driver kami bawa ke Restoran Fega, Wow...kagum banget ama lokasinya. Ada danau dan dermaga kecil didalamnya. Kalau ke Manggar pokoknya harus mampir sini yah. Makanannya juga enyaaak banget. Sayang gue cuma sempat mencoba Sate Ayam, Ayam goreng dan Es Jeruk Kunci, Harus menyisakan ruang di perut untuk tujuan berikut yaitu NGOPIII.....
Gila yah keluar dari Resto Fega langsung cuss ke warkop, wisata perut ini namanya hahaha... di bawa kami ke Warkop Millenium, tempatnya besar hanya saja kurang nyaman karena Gerah. Pesanlah Kopi O Belitung (kopi hitam), Darren pesan Cappucino susu, Ophelia pesan Jeruk kunci tanpa es (karena tadi dia ngambek ga boleh minum di Fega hahaha), gue pesan pisang goreng dan pempek goreng. Rakus yah pesennya banyak sampai ga sanggup lagi ngabisinnya jadi minta tolong dibungkus aja sisanya hahaha....
Hari ini Kita pindah hotel, tiap jalan2 emang ogah banget kalo tetap stayed di satu hotel. BOSENN. Check in di Hotel Golden Tulip Essential Hotel, Lobby dan gedungnya memang tidak semewah BW SUITE, tapi gue cukup puas karena kamarnya jauh lebih luas. Dan harganya?? cuma 356 ribu lho gue dapet via Traveloka, nyengir happy deh kantong gue hahaha....Deluxe Twin room di lantai 2 dapat jendela dengan view jalan raya saja sih. Beda hanya disini tidak ada hair dryer di kamar mandi. Jalan 5 menit keluar dari hotel ketemu deh sama Pantai Tanjung Pendam (Pantai yang sama dari view BW Suite). Pantai terjelek di Belitung (maaf harus jujur) karena warna pasirnya seperti lumpur dan tidak ada batu batu besar kebanggaan Pulau Babel.
Istirahat bentar, Eh ada yang lupaaaa......ternyata gue beloman ke Pantai Tanjung Tinggi yang terkenal itu, sementara besok gue udah beli tiket pulang karena Jumat harus ambil Report nya Ophelia, sementara Darren di hari Kamis diwakilkan oleh nyokap gue. Telpon Pak Antek langsung, ngomong sambil memelas apakah dia mau antar kami ke Tanjung Tinggi, mengingat hari ini udah lumayan dia nyetir seharian. Ternyata dia oke tuh. Baik banget deh. Anak2 buru cuss bawa baju dan peralatan main pasir juga.
Arah Tanjung Tinggi itu sama arahnya seperti arah ke Tanjung Kelayang cuma nanti ada persimpangan yang berbeda. jadinya hari ini Pak Antek muter2 deh. Maaf yah. Dan,,,memang inilah Pantai yang terbagus di Belitung, Batu nya besar besar, airnya tenang. Sepertinya Ombak sudah dihalau oleh sang batu. Disini krucils main air tanpa takut ombak
Selesai bermain main, arah pulang cari makan, Anak anak kangen dengan baso katanya. Pak Antek pun antar kami ke Tukang baso yang tidak terlalu jauh dari hotel kami, makan kenyang dan tidur. bersiap untuk pulang besok ke Jakarta.
Pesawat yang kami naiki untuk pulang di jam yang kami pilih hanya ada NAM AIR, yang kami beli dengan harga 1.4 juta untuk ber 4.
Besok paginya Kamis 16 Juni 2016 setelah breakfast, masih bisa leyeh2 dulu santai. karena pesawat terbang jam 12.15. Check out dari hotel arah bandara Pak Antek masih menawarkan untuk mampir ke danau Kaolin. Oops hampir aja gue lupa kalo ga diingetin, toh boarding masih lama.
Pose terakhir sebelum Pulang kampung ke Jakarta, Rumah Ahok kedua hehehe....
Begitulah cerita ceriti gue sekeluarga ber 4, jalan-jalan ke Belitung. Boleh ditanyakan kalo ada yang kurang jelas yah ;)
HAVE A NICE HOLIDAY
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar